Indonesia adalah salah satu
Negara yang menganut asas demokrasi dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam
rangka mewujudkan demokrasi itulah, Indonesia melakukan pemilihan umum untuk
menentukan calon Pemimpin Negara. Tahun depan, tepatnya tahun 2014 ini
Indonesia akan berpesta demokrasi yang ketiga dalam memilih langsung Presiden
dan Wakil Presiden.
Pemilu 2014 akan
dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014
yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu
Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil
Presiden.
Sistem Pemilu 2014 akan memakai
e-voting dengan harapan menerapkan sebuah sistem baru dalam pemilihan umum.
Keutamaan dari penggunaan sistem e-voting adalah Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (e-KTP) yang sudah mulai dipersiapkan sejak tahun 2012 secara
nasional. Seperti apakah calon pemimpin-pemimpin Negara ini kelak? Apakah ia
bisa menjadi pemimpin yang bisa membuat bangsa Indonesia menjadi masyarakat
madani? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Jelang
pemilu 2014 ini menurut artikel di wartawarga Gunadarma, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) menolak adanya campur tangan partai dalam
penyelenggaraan pemilu 2014 ini. Bahkan menurut Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary,
seleksi anggota KPU juga lebih baik tidak dilakukan oleh DPR. Diusulkan,
seleksi dilakukan oleh panitia independen yang dibentuk DPR bersama pemerintah.
Dalam undang-undang pemilihan umum terbaru untuk kategori pemilu legislative yaitu UU
Nomor 8 Tahun Tahun 2012, ambang batas parlemen untuk DPR ditetapkan sebesar 3,5%, naik dari Pemilu 2009 yang sebesar
2,5%. Pada tanggal 7 September 2012, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan daftar 46 partai politik yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti
Pemilu 2014, dimana beberapa partai diantaranya merupakan partai politik yang
baru pertama kali mengikuti pemilu ataupun baru mengganti namanya. 9 partai
lainnya merupakan peserta Pemilu 2009 yang berhasil mendapatkan
kursi di DPR periode 2009-2014.
Pada tanggal 10 September 2012, KPU meloloskan 34 partai yang
memenuhi syarat pendaftaran minimal 17 buah dokumen.[3] Selanjutnya pada tanggal 28
Oktober 2012, KPU mengumumkan 16 partai yang lolos verifikasi administrasi dan
akan menjalani verifikasi faktual.[4] Pada perkembangannya, sesuai
dengan keputusan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilihan Umum, verifikasi faktual juga dilakukan terhadap 18 partai
yang tidak lolos verifikasi administrasi. Hasil dari verifikasi faktual ini
ditetapkan pada tanggal 8 Januari 2013, dimana KPU mengumumkan 10 partai
sebagai peserta Pemilu 2014.
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden,
ada beberapa nama calon yang telah di deklarasikan ke publik diantaranya adalah
:
- Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar
- Hary Tanoesoedibjo, Pengusaha Indonesia (berpasangan dengan Wiranto)
- Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional
- Prabowo Subianto, Mantan Panglima Kostrad dan Calon Wakil Presiden 2009
- Sutiyoso, Mantan Gubernur DKI Jakarta
- Wiranto, Mantan Panglima TNI, Calon Presiden 2004, Calon Wakil Presiden 2009, dan Ketua Umum Partai Hanura
Dan calon kandidat yang belum mendeklarasikan dirinya sebagai calon
presiden diantaranya adalah :
Sejak beberapa bulan
lalu, adanya konvensi capres sedang ramai dibicarakan di media cetak maupun
elektronik. Konvensi calon presiden (capres)
adalah suatu bentuk penggagasan seseorang untuk dimajukan menjadi capres dimana
orang tersebut belum tentu merupakan kader partai yang mengajukan tetapi karena
dinilai mampu dan kompeten.
Konvensi capres di Indonesia
dicetuskan oleh Partai Demokrat yang disambut positif oleh sejumlah parpol besar di tanah
air. Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani berkomentar, "Insya Allah Partai
Konvensi Demokrat kelak akan bisa menghadirkan kader yang terbaik bagi
bangsa."
Konvensi bertujuan untuk mencari
calon presiden terbaik dan konvensi capres akan membuka ruang kepada anak-anak
bangsa yang berpotensi untuk diikut sertakan dan dapat memimpin Indonesia.
Mekanisme konvensi dianggap sebagai model terbaik dalam menentukan capres
berkualitas.
Langkah konvensi capres
diharapkan dapat memberikan terobosan dan gairah terhadap publik. Hal itu
dikarenakan selama beberapa pemilu terakhir ini angka persentase golongan putih (golput)
yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu dalam setiap pemilihan presiden
ataupun kepala daerah terbilang tinggi dan terus meningkat.
Dari ke 19 nama tersebut,
pasalnya akan ada beberapa yang diusung menjadi peserta konvensi capres. Siapakah calon yang cukup potensial untuk
menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden periode mendatang dan
membuat Indonesia menjadi Negara dengan masyarakat madani?tak ada yang bisa
menjamin ketika rakyat telah menentukan pilihan.
Untuk itu, penulis akan mengulas lima nama calon kandidat terkuat dari
konvensi calon presiden ini menurut penulis sendiri dengan referensi dari web
pemilu.com.
1. Joko
Widodo
Nama
Lengkap : Joko Widodo
Panggilan
: Jokowi
Agama
: Islam
Tempat
Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
Tanggal
Lahir : Rabu, 21 Juni 1961
Zodiac
: Gemini
Hobby
: Membaca, Traveling
Warga
Negara : Indonesia
Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan
Sujiatmi Notomiharjo. Pada awalnya banyak orang yang meragukan kemampuan sosok
yang sebelumnya merupakan pengusaha mebel ini saat terpilih menjadi Walikota
Solo. Namun gebrakannya dalam memimpin serta pendekatan pada masalah
kemasyarakatan membuat Jokowi begitu dikagumi oleh masyarakat. Dia
berhasil mengembangkan Solo yang buruk penataannya dan di bawah
kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas
luar negeri.
Jokowi menjadi
walikota Kota Surakarta (Solo) untuk 2 kali masa bakti 2005-2015. Wakil
walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo.
Jokowi kemudian
mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 bersama dengan
Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Setelah melalui pemilihan 2 putaran
pasangan Jokowi-Basuki berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
mulai dari 15 Oktober 2012.
Saat ini, beliau
digadang-gadang akan menjadi calon peserta konvensi capres untuk pemilu 2014,
akankah dia mampu untuk memimpin Indonesia? Menurut survey beberapa lembaga
survey di Indonesia, Jokowi merupakan salah satu kandidat yang paling popular
dan disenangi masyarakat.
Akan tetapi, masa
tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru seumur jagung ini mau
dibawa kemana. Mengapa seakan-akan terpilihnya Jokowi sebagai Gubernur hanya
untuk memperoleh citra baik saja kemudian setelah itu DKI Jakarta akan
ditelantarkan begitu saja bila Jokowi jadi calon Presiden? Semoga tidak begitu.
Elektibilitas Jokowi sudah cukup tinggi.
2. Dahlan
Iskan
Panggilan : Dahlan
Agama : Islam
Tempat Lahir : Magetan Jawa Timur
Tanggal Lahir : 17 Agustus 1951
Zodiac : Leo
Hobby : Membaca
Warga Negara : Indonesia
Dahlan dikabarkan tak sempat menamatkan kuliahnya,
lantaran kesibukannya saat mengawali karier sebagai wartawan pada sebuah surat
kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur, tahun 1975. Setahun kemudian dia
menjadi salah satu wartawan majalah Tempo selama 6 tahun. Dan pada tahun 2000,
ia pun mengambil alih pengelolaan koran Jawa Pos yang hampir mati kala itu,
dalam kurun waktu 5 tahun, koran yang sebelumnya beroplah 6.000 ekslempar
melonjak menjadi 300.000 eksemplar.
23 Desember 2009, suami dari Nafsiah Sabri itu, mengawali
kariernya di pemerintahan sebagai Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara
(PLN) menggantikan Fahmi Mochtar. Disaat itulah, Dahlan membuat beberapa
gebrakan, diantaranya bebas byar pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan
sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada
tahun 2011. Lewat tangan dingin Dahlan, tahun 2010 PLN berhasil membangun PLTS
di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan
Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 17
Oktober 2011, menunjuk Dahlan sebagai Menteri BUMN. Pejabat negara yang
terkenal karena 'nyentrik' ini meluncurkan beberapa program salah satunya
restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha.
Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk
melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Meski
demikian, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh
masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.
Dengan sikap nyentrik dan ramah ala Dahlan dapat membuat
masyarakat kagum dan simpati dengan sosok beliau ini. Tak banyak oseorang
politisi maupun pejabat Negara yang berani bersikap seperti itu. Sehingga
kepercayaan masyarakat kepada Dahlan Iskan juga tidak dapat diabaikan begitu
saja. Selain nama Jokowi yang populer untuk menjadi calon peserta konvensi
capres, ada beliau yang selama ini telah banyak orang ketahui kinerjanya
sebagai pemimpin.
Akankah dengan keunikannya yang nyentrik itu bisa membawa
dia untuk memimpin Indonesia? Atau keunikannya saat itu hanya sebagai
pencitraan saja agar dalam pemilu tahun 2014 dia dapat memenangkan empati
masyarakat terbanyak?
3. Gita
Wiryawan
Nama Lengkap : Gita Irawan Wirjawan
Panggilan : Gita Wirjawan
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 21 September 1965
Zodiac : Virgo
Hobby : Golf, Mendengar Musik Jazz
Warga Negara : Indonesia
Gita Wirjawan merupakan putra dari pasangan Wirjawan Djojosoegito
(almarhum) dan Paula Warokka Wirjawan. Setelah menamatkan S-2 dari jurusan
public administration (administrasi Publik) di Harvard University pada 2000
silam, Gita kemudian berkarir di Goldman Sachs Singapura, sebuah bank yang
didirikan oleh Marcus Goldman hingga tahun 2004. Tahun berikutnya dia pindah ke
ST Telekomunikasi sampai 2006 di Singapura. Dua tahun berikutnya Gita bekerja
di JP morgan Indonesia sebagai direktur utama.
Mundur dari JP Morgan pada April 2008, Gita mendirikan
Ancora Capital, sebuah perusahaan yang fokus pada investasi di sektor energi
dan sumber daya alam. Dibawah kepemimpinannya, Ancora dalam hitungan bulan,
mampu mengambil alih sebagian saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi
Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, perusahaan properti di Jakarta, dan
sebuah perusahaan properti di Bali.
Pada 11 November 2009, Gita bergabung dengan Kabinet
Indonesia Bersatu jilid II sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal
(BKPM). Ia dianggap sebagai pemasar andal bagi investor asing untuk menanamkan
modalnya di negeri ini. Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menunjuknya sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu.
Berbekal pengalamannya, Gita Wirjawan siap mengikuti konvensi calon Presiden
dari Partai Demokrat pada 2014 mendatang.
Dilihat dari bekal pendidikannya yang cukup matang di
dunia ekonomi khususnya perdagangan, Gita Wiryawan bisa menjadi kandidat yang
kuat dalam konvensi capres pemilu 2014. Kemampuannya akademik yang ia miliki
dapat menyaingi Dahlan Iskan yang tidak tamat kuliah. Akan tetapi, dapatkah hal
itu menjamin bahwa ia adalah seorang yang pandai memimpin, terlebih lagi yang
ia akan pimpin adalah negeri ribuan budaya, suku dan bahasa?
4. Jusuf
Kalla
Nama Lengkap : Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Panggilan : Jusuf Kalla
Agama : Islam
Tempat Lahir : Bone, Sulawesi Selatan
Tanggal Lahir : 15 Mei 1942
Zodiac : Taurus
Warga Negara : Indonesia
Muhammad Jusuf Kalla (JK) merupakan anak ke-2 dari 17
bersaudara, pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang
memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi
beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf
Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla
berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang
perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi,
peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Usai menamatkan pendidikannya di The European
Institute of Business Administration, Perancis tahun 1977, JK sempat menjabat
sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid, tetapi diberhentikan dengan
tuduhan terlibat KKN. JK kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, tapi
kemudian mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil presiden,
mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Karir politiknya terbilang cukup bagus, ia sempat
menduduki kursi ketua umum Partai Golongan Karyamenggantikan Akbar Tanjung sejak
Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Saat ini, melalui Munas Palang Merah
Indonesia (PMI) ke XIX, JK terpilih menjadi ketua umum PMI untuk periode
2009-2014. Selain itu dia juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan
Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.
Sekalipun JK, panggilan akrabnya memiliki karir dan
pendidikan yang baik dalam bidang politik dan ekonomi, hal lain yakni tuduhan
terlibat KKN sewaktu menjabat sebagai menteri dapat mengurangi kepercayaan
masyarakat untuk memilihnya dalam konvensi capres 2014. Akan tetapi, walaupun
tuduhan itu belum dapat dibuktikan dengan fakta-fakta, masyarakat tentu bisa
menilai masing-masing. Akankah beliau pantas memimpin negeri ini? Dapatkah
beliau dipercaya setelah tuduhan itu beredar?Tentunya semua itu membutuhkan pembuktian
yang dapat membuat masyarakat yakin akan pilihannya.
5. Megawati
Soekarno Putri
Nama Lengkap : Dyah Permata Megawati Setyawati
Sukarnoputri
Panggilan : Megawati Soekarnoputri
Agama : Islam
Tempat Lahir : Yogyakarta
Tanggal Lahir : 23 Januari 1947
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia
Megawati Soekarnoputri merupakan putri mantan Presiden
RI Soekarno dari Fatmawati. Dia pernah menuntut ilmu di Universitas Padjadjaran
di Bandung dalam bidang pertanian dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
namun keduanya tidak sampai lulus.
Perjalanan politiknya dimulai sejak 1986, dengan menjadi wakil ketua PDI
Cabang Jakarta Pusat. Hanya butuh waktu satu tahun, Mega menjadi anggota DPR
RI. Sehingga pada tahun 1993, dia pun terpilih secara aklamasi sebagai Ketua
Umum PDI.
Pemilu 1999 menjadi puncaknya, PDI Mega yang berubah
nama menjadi PDI Perjuangan berhasil memenangkan Pemilu.
Namun, ia kalah tipis dalam voting pemilihan Presiden, antara dirinya dengan
KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur), 373 banding 313 suara. Sidang Istimewa MPR,
Senin (23/7/2001), telah menaikkan status Megawati Soekarnoputri menjadi
Presiden Republik Indonesia, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya
oleh MPR RI.
Salah satu wanita Indonesia yang hebat dan
satu-satunya menjadi presiden Indonesia ke empat membuat beliau menjadi
kandidat yang juga cukup kuat untuk menjadi calon peserta konvensi presiden.
Akan tetapi, mampukah Megawati untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat
kepadanya? Apakah pernyataan oposisi yang ia lakukan pada masa jabatan SBY saat
ini dapat membawa ia dalam kemenangan menjadi Presiden.
Tentunya, dari kelima calon kandidat peserta konvensi
capres ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Hanya saja bagaimana
pemimpin-pemimpin bangsa tersebut dapat mengelolanya dengan baik tanpa adanya
maksud pencitraan saja atau bahkan hanya untuk kepentingan politik dan diri
sendiri saja.
Hal yang harus selalu diingat adalah pemilu 2014 ini
dapat berlangsung dengan baik dengan hasil yang juga baik ditentukan oleh diri
kita sendiri. Kita adalah rakyat. Demokrasi adalah milik kita. Jadilah pemilih
yang baik agar kita dapat menentukan pemimpin yang mana yang terbaik untuk
negeri kita. Indonesia harusnya bisa menjadi Negara yang kaya, bukan hanya kaya
akan sumber daya alamnya akan tetapi kaya dari segala segi kehidupan.