Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka dan Bibliografi

02.00



TUGAS 8
1.      KUTIPAN
a.      Pengertian Kutipan
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

b.      Tujuan
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

c.       Fungsi
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.


d.      Jenis – Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak langsung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi

e.       Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan.
1)      Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (“…”) jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‘…’).
2)      Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan  tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan ditik dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti”…a relationship that nourishes us we give, and enriches us we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony” (Cole,1993:832).
3)      Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yang mendahuluinya, menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin kiri, berjarak rapat (½ spasi)
Contoh:
………………………………………….……(baris akhir tulisan kita)
“Dalam hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifat nasional pendidikan di negara kita ialah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berpikir dan alat menyatakan buah pikiran itu, tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa pengantar di sekolah- sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi kompromi pada dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di tiga kelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa pengantar ialah bahasa daerah.” (nama,th:hlm.)

(awal tulisan kita berikutnya)………………….…………………….

4)      Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
5)      Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.
-          Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). Oka (1976:53) mengatakan bahwa “Masyarakat Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan yang terampil menggunakan bhasa Indonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan karang-mengarang.” (awal tulisan berikutnya)….

-          Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). “The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with maturation of the physical and mental characteristic which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock, 1979:19). (awal tulisan berikutnya)….

-          Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
… (akhir tulisan). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa ‘…children are born with innate understanding of structure of language.’ (awal tulisan berikutnya)….
Atau
… (akhir tulisan kita). ‘…’ (Chomsky,1968:67;Yelon dan Weinstein, 1977:62). (awal tulisan kita berikutnya)….

-          Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan, misalnya, (Sharp and Green, 1996:1), sedangkan jika penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh dkk., misalnya, (Halim dkk.,1976:25).

-          Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yg berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut.
Contoh:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa …. (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).

-          Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan. Contoh: (Bray, 1998a, 1998b)

-          Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah: (Anomin, 1972: 18).

-          Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.

2.      CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan ini memberikan informasi singkat sesungguhnya yang terdapat pada tulisan. Dengan catatan kaki, seorang penulis sesungguhnya telah memberikan penghargaan atas karya orang lain. Hubungan antara catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan nomor-nomor penunjukkan yang sama. Selain menggunakan nomor-nomor penunjukkan, hubungan itu dapat dinyatakan dengan menggunakan tanda asterik atau tanda bintang (*).

a. Unsur-unsur catatan kaki
    1) Nama pengarang (editor, penerjemah)
    2) Judul buku 
    3) Nama atau nomor seri (jika ada)
    4) Data publikasi (jilid, nomor cetakan, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit)
    5) Nomor halaman

b. Aturan penulisan catatan kaki
1)      Urutannya: Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
2)      Nama pengarang ditulis lengkap, tidak boleh dibalik, dan tanpa gelar akademik.
3)      Judul buku, masing-masing kata ditulis dengan huruf kapital, dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak tebal.
4)      Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam catatan kaki adalah koma (,).
5)      Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga margin di bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dai catatan kaki.
6)      Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikkan dengan huruf pika atau 18 ketikkan dengan huruf dite (--).
7)      Dalam jarak dua spasi dari jenis tadi, dalam jarak 5-7 ketikkan dari margin kiri nomor penunjukkan.
8)      Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
9)      Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.
10)  Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.

c. Istilah-istilah yang sering digunakan dalam catatan kaki.
1)      Ibid, singkatan dari ibidan, artinya sama dengan di atas. Untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti tanda koma, lalu nomor halaman. 
            Contoh: Ibid; halaman 10
2)      op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip. Digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip tetapi sudah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutan nama penulisan pengarang, op.cit, nomor halaman.
3)      loc. cit., singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip. Seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisan nama tempat yang telah dikutip, seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisannya nama pengarang loc. cit (tanpa nomor halaman).

3.      DAFTAR PUSTAKA
a.      Pengertian
Daftar pustaka merupakan sebuah halaman yang bisa dibilang adalah halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.
Bila dilihat dari segi bahasa, daftar pustaka memiliki pengertian sebagai suatu daftar yang didalamnya mencatumkan nama pengarang, judul buku, penerbit, tahun terbit dan hal-hal lainnya yang terkait, penempatannya berada pada bagian akhir sebuah karangan atau buku dan susunannya diurutkan berdasarkan abjad.

b.      Fungsi
Dari uraian singkat diatas mungkin ada sudah sedikit memahami apa itu yang dinamakan dengan daftar pustaka, sebelum kita melanjutkan sesuai tengan tema kita hari ini yakni contoh daftar pustaka yang baik dan benar, ada baiknya kita jelaskan terlebih dahulu apa saja fungsi Daftar Pustaka.
Beberapa fungsi adanya daftar pustaka dalam sebuah karya tulis diantaranya adalah sebagai berikut :
Untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam daftar pustaka
Bagi pembaca yang ingin menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat maka bisa secara langsung mencarinya dari daftar buku yang telah ditambahkan.
Untuk memberikan penghargaan kepada penulis buku yang tercantum sehingga dari pemikirannya terselesaikanlah sebuah karya tulis. Penulis akan dipandang lebih profesional ketika mencatumkan daftar pustaka.

c.       Unsur-Unsur
Dalam menuliskan daftar pustaka ada beberapa hal penting yang sebaiknya anda ketahui, termasuk juga unsur-unsur dalam yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka, unsur-unsur tersebut yakni:
a.       Nama pengarang
b.      Judul buku/artikel
c.       Data publikasi (penerbit, tempat terbit (tahun terbit, edisi buku)

d.      Cara Penulisan Daftar Pustaka
v  Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai berikut.
1.      Nama penulis,
Dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan. Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan nama belakangnya, tanpa memperhitungkan jenis nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
Misalnya:
Abdul Hamid ditulis: Hamid, Abdul.
2.      Tahun penerbitan,
3.      Judul
Sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring,
4.      Kota tempat penerbit berada,
5.      Nama penerbit.

Baris pertama mulai ketikan pertama dan baris kedua dan seterusnya ditik mulai ktikan kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya satu spasi, sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
Contoh:
Boediono. 1998. Dampak Krisis Ekonomi TerhadapPendidikan. Jakarta: Pusat Penelitian Sains dan Teknologi UI.

Kartodirdjo, Suwiryo. 1987. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
v  Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan
1.       Sumber dari jurnal
Penulisan jurnal sebagai daftar pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis, tahun penerbitan, judul artikel (ditulis diantara tanda petik), judul jurnal dengan digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka arab dan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett. 1983. “The Emphaty Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of Counselling Psychology. 28 (2), 91 – 100.
2.      Sumber dari buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku, maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang penulis, nama depan, tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi, edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut.
-           Jika buku ditulis oleh seorang saja:
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
-          Jika buku ditulis oleh dua orang, maka semua nama ditulis, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik susunannya.
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Semarang: Dahara Prize.
-          Jika buku ditulis oleh lebih dari dua orang digunakan et.al. (dicetak miring atau digarisbawahi)
Ramlan, M. dkk. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduan dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
-          Jika penulis sebagai penyunting:
Rubin, Joan dan Bjorn H. Jernudd (ed.). 1971. Can Language Be Planned? Honolulu: The University Press of Hawaii.
-           Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. 1984. “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.
-          Jika buku itu berupa edisi:
Gabriell. 1970. Children Growing Up: Development of Children’s Personality. (ed. 3). London: University of London Press.
3.      Kalau Sumbernya Di Luar Jurnal dan Buku
-           Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. 1985. Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
-          Berupa publikasi departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
-          Berupa Dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
-          Berupa makalah:
Kartadinata, S. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.
-          Berupa surat kabar
Sanusi, A. 1986. “Menyimak Mutu Pendidikan Dengan Konsep Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitaitf”. Pikiran rakyat (8 September 1986).
4.      Kalau Sumbernya dari Internet
Cara penulisannya ialah: Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (jenis medium).
Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. (Online). Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PESYearbook/1998/thompson.html [30 Maret 2000]

-          Bila artikel dalam jurnal
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], Volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring The Schoolbook Provision System in indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [online]. Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret 2000]
-          Bila artikel dalam majalah.
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis Media], Volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]
-          Bila artikel di surat kabar
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis Media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiranrakyat.com [9 Maret 2000]
-          Bila pesan dari e-mail
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan.). Judul Pesan. E-mail kepada penerima. [alamat e-mail penerima].
Contoh:
Musthafa, Bachrudin (musthafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi (supriadi@indo.net.id).

4.      BIBLIOGRAFI
a.      Pengertian
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.
b.      Tujuan
1.       Mendaftar/menyusun informasi mengenai buku serta bahan pustaka yang terkait dalam susunan logis dan bermanfaat.
2.       Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan sebuah bahan pustaka atau mengenali sebuah buku yang populer.
3.       Bagi peneliti , mengetahui subjek apa saja yang telah ditulis, memperoleh informasi yang actual , menghindarkan duplikasi penelitian.
4.       Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian bibliografis, dll)
5.       Sarana untuk mengetahui perkembangan buku.
6.       Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks pengarag, subjek, tempat.
c.       Fungsi Dan Kegunaan
a.       Mencatat buku atau bahan pustaka yang ada
b.      Mempromosikan pendayagunaan bukudan bahan pustaka lainya
c.       Salah satu alat untuk mengembangkan ilmu karena bibliografi
d.      merupakan kumulasi pengetahuan.

d.      Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
a.       Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b.      Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c.       Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman)  buku tersebut.
d.      Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan    tahun.

e.       Penyusunan Bibliografi
a.       Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b.      Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c.       Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d.      Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e.       Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.

f.       Jenis-Jenis Bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:

    Bibliografi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak
yang tertulis.

    Bibliografi evaluatif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.


g.      Cakupan Bibliografi
Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:

    Bibliografi retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau.
Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”

    Bibliografi terkini/current :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.

    Bibliografi selektif
yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.

    Bibliografi subjek :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.

    Bibliografi nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai
pertimbangan antara lain :
• Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi

h.      Bagian-Bagian Bibliografi
Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya

i.        Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.

Sumber :
1.      http:/kentangbegadang.blogspot.com
2.      http:/slideshare.net

You Might Also Like

0 komentar

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Subscribe