Karya Ilmiah
00.06
Apa itu karya ilmiah ?
Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang
berisi tentang serangkaian hasil pemikiran seseorang. Karya ilmiah biasanya
diuraikan dalam bentuk laporan tertulis yang isinya memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim sesuai
ketentuan yang berlaku.
Pernyataan ilmiah yang harus kita
gunakan dalam tulisan harus
mencakup beberapa hal, yaitu :
1.
Harus dapat kita identifikasikan orang
yang membuat pernyataan tersebut.
2.
Harus dapat kita identifikasikan media
komunikasi ilmiah di manapernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku,
seminar,lokakarya dan sebagainya.
3.
Harus dapat diindentifikasikan lembaga
yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu
penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan
maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Hal-hal yang harus ada dalam karya
ilmiah antara lain:
1.
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah
lewat pikiran dan alur pikiran.
2.
Keindahan karya tulis ilmiah terletak
pada bangun pikir dengan unsurunsur yang menyangganya.
3.
Alur pikir dituangkan dalam sistematika
dan notasi.
4.
Karya tulis ilmiah terdiri dari
unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir
yang teratur.
5.
Karya tulis ilmiah harus mampu
mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan
mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Karya tulis ilmiah terdiri dari
serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan
argumentasi (alasan).
Hal-hal yang harus ada dalam karya
ilmiah antara lain:
1.
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah
lewat pikiran dan alur pikiran.
2.
Keindahan karya tulis ilmiah terletak
pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.
Alur pikir dituangkan dalam sistematika
dan notasi.
4.
Karya tulis ilmiah terdiri dari
unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir
yang teratur.
5.
Karya tulis ilmiah harus mampu
mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan
mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Karya tulis ilmiah terdiri dari
serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan
argumentasi (alasan).
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya
sebagai berikut:
a.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
b.
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah
objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua.
c.
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup.
d.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai
dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap Ilmiah
a. Sikap
Ingin Tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia
beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan
peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki
suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan
eksprimen.
b. Sikap
Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang
kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak
merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah
pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap
obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias
pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka
dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai
subjek.
d. Sikap
ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan
menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu
memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap
menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain
sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau
bangsa lain.
f. Sikap
tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang
hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila
belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja
dengan teliti.
g. Sikap
terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa
yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap
pendapatnya.
Macam-macam Karya Ilmiah
* Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel
ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah.
Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah
populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau
pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat.
Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar
atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau
gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
* Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara
khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis,
disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah
dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada
penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai
keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan
artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat
sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada
pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka
yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga
pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau
bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada
jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
* Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi
adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa
(S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis
berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang
dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis
berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang
tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi
memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau
metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.
* Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang
bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk
menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri,
menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis
bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan.
Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan
pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan
rekomendasi.
* Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6
satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.
Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa
mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat
(teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif,
baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di
laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis
hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
* Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan
makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas
kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya
dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan
acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena
lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis,
kesimpulan, atau kemanfaatannya.
* Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua
cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis
berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar
opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah
karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya
ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya
lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi
mahasiswa.
*Karya ilmiah Penelitian.
A, Makalah seminar.
1. Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang
barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan
dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran
murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan
topik atau dibicarakan dalam seminar.
2. Naskah Bersambung
Naskah Bersambung sebatas masih
berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk
tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan
(topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung,
atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
B. Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya
tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan
ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari
suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
C. Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang
terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian
jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan
nasional berupa ISSN (international standard serial number).
Selain itu, ada juga karya ilmiah yang
jenisnya populer.
Apa itu karya ilmiah populer?
Karya ilmiah populer merupakan suatu
karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012:
155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup
ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur,
netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya
ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga
mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Untuk dapat mengerti pengertian karya
tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya
yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah
dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan
bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah)
ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa
umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri
artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal
dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular
merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah
dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Karya tulis ilmiah populer merupakan
karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156)
mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan
jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan,
pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian
yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis Karya
Ilmiah
1.
Masalah Empirisme. Masalah empirisme
yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan oleh pengalaman di
lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat tulisan, yaitu
keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan kurang
berbobot substansi tulisan.
2.
Masalah
Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika
melalui tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya
administrasi, pola penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari
suatu argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot
ilmiah ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini
mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk
retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam
aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana
tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik
memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya
tulisan.
3.
Masalah Linguistik. Masalah linguistik
berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada empat hal yang dijadikan
acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan mekanik.Aspek
sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam bentuk kalmat
sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks.
Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik, benar dan standar.
Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan menghilangkan ide.
Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam penggunaan kata
asing.
Perbedaan
antara ilmiah populer dengan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah
populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak
pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara
ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami
masyarakat umum.
Dari segi topik
bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan
dengan masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang
lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat
awam.
Sarana untuk mempublikasikan karya ini
hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media
massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer
dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.
Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114)
memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
1.
Struktur
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian
inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.
Komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal .
4.
Penggunaan bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 :
1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
1.
Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan
pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan
suatu masalah.
2.
Pengetahuan yang disajikan tersebaut
didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang
telah diketahui kebenaranya.
3.
Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran
yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
4.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku
dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat
denotatif.
5.
Sistematika penulisan mengikuti cara
tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer
menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:
1.
Bahan berupa fakta yang objektif
2.
Penyajian menggunakan bahasa yang
cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis;
tidak memuat hipotesis.
3.
Sikap penulis tidak memancing
pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4.
Penyimpulan dilakukan dengan memberikan
fakta.
Sementara itu karakteristik karangan
ilmiah populer yaitu:
1.
Apabila pembaca artikel jurnal adalah
profesional atau spesialis dalam suatu disiplin ilmu, maka pembaca karangan
ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional dalam bidang lain.
2.
Apabila penulis artikel jurnal selain
memberikan nama, lembaga akademik tempat ia bekerja serta kualifikasi
akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer menuliskan nama tanpa
informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
3.
Apabila artikel jurnal ditulis dengan
gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional) demi objektifitas, maka
karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal, anekdot, personal, serta
menghibur.
4.
Apabila artikel jurnal ditulis dengan
kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang serta penuh dengan istilah
teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan kalimat-kalimat singkat dan
sederhana serta mudah dibaca.
5.
Apabila artikel jurnal menyertakan
kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka agar materi yang ditulis
dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya tidak meyertakan
informasi-informasi tersebut.
6.
Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi
tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan ilmiah populer seringkali
dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll.
7.
Apabila kebenaran isi artikel jurnal
dievaluasi melalui reviu oleh sejawat atau dewan pakar sebagai “referee”, maka
pertanggungjawaban isi karangan ilmiah populer cukup diberikan oleh editor
majalah.
Dan yang terakhir, selain kedua karya
ilmiah yang telah disebutkan tadi, ada juga jenis karya non ilmiah. Apa itu
karya non ilmiah?
Karya non-ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
• ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
• fakta
yang disimpulkan subyektif,
• gaya
bahasa konotatif dan populer,
• tidak
memuat hipotesis,
• penyajian
dibarengi dengan sejarah,
• bersifat
imajinatif,
• situasi
didramatisir,
• bersifat
persuasif.
• tanpa
dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Perbedaan
semua karya tersebut adalah :
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah
merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia
tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat
dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan
suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya
kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis
dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah
disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah
populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan
semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di
bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis
tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah
lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah
khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah
menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan
sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap
sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan
(preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan
ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang
tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang
tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber,
novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik
dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1)
emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti.
Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan
cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Sumber
0 komentar