Chit Chat With Petra Novandi, CTO UrbanIndo

14.49

Pada saat event PHP Indonesia di Kantor Bizzy pada akhir Februari lalu, Female Geek PHP Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan Mas Petra Novandi Barus. Beliau adalah CTO sekaligus Co-Founder dari Urbanindo.com Beliau lahir di Jakarta dan semenjak kuliah, beliau tinggal di Bandung. Sebagai seorang Lulusan S2 Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), beliau sudah tidak asing lagi dengan dunia programming dan pembuatan aplikasi. Sejak duduk di bangku kelas 6 SD, beliau sudah mulai menggunakan komputer dan menjajal bahasa pemrograman pascal. Saat duduk di bangku SMP, Nongkrong di lab komputer untuk belajar bahasa pemrograman visual basic sudah menjadi hobinya. Semasa SMA, beliau baru mulai menjajal bahasa pemrograman PHP karena di percaya untuk mengelola web sekolah. Beliau juga pernah mengikuti Olimpiade Komputer Indonesia saat kuliah dan masih aktif untuk membimbing adik-adik juniornya setelah selesai mengikuti olimpiade.


Berikut ini liputan wawancara 30 menit bersama PETRA NOVANDI BARUS. Check this out.. :D


Mengapa Mas Petra sangat tertarik di dunia programming dan IT ?


Awalnya dari kecil itu saya suka sama game puzzle di komputer. Saya melihat puzzle seperti teka teki yang unik. Saya melihat komputer bisa melakukan hal yang kita mau dan itu merupakan sesuatu yang menarik perhatian saya. misalnya kita maunya begini kemudian yang di sediakan komputer ada if, for, variabel, function. Bagaimana caranya kita menggabungkan semua itu untuk membuat sesuatu. Dari hal tersebutlah saya suka dengan dunia programming dan pernah membuat sebuah game sederhana waktu itu.


Dari lingkungan keluarga adakah yang juga terjun di IT?


Well tidak sama sekali, hanya saja saya pernah melihat abang saya ketika SMP belajar programming di sekolahnya. Oleh karena itu, saya jadi tertarik untuk belajar sendiri secara otodidak dan kebetulan ketika saya kelas 3 SD, Almarhum Bapak saya membelikan komputer, padahal dulu kalian pasti tahu kalau harga komputer mahal banget dan masih sedikit orang yang punya. Maka dari itu, saya semangat belajar komputer dan belajar programming.


Apakah terjun di dunia IT memang sudah cita-cita dari kecil?


Tidak, dulu cita2 saya arsitek sebenarnya. Ayah saya adalah orang dari teknik sipil, beliau sering mengajak saya ketika bekerja. Salah satu proyeknya waktu itu adalah pembangunan TMII. Saya sering diajak ke sana ketika masih kecil dan dari hal itu saya tertarik dalam dunia pembangunan dan rancangan. Akan tetapi, apabila saya masuk dunia sipil atau arsitek tentunya membangun dalam waktu yang lama, sedangkan teknik informatika kan juga sebenarnya sama saja. Sama-sama membangun tapi dengan rentan waktu yang lebih cepat karena hanya tinggal klik sana klik sini. Akhirnya, saya memutuskan untuk kuliah di dunia IT.


Apakah kedua orang tua support anda terjun di dunia IT dan membangun startup?


Support sekali. Ayah saya sangat memberikan dukungan, sedangkan Ibu saya awalnya memang agak kurang menyetujui. Ibu saya lebih menginginkan saya untuk bekerja menjadi PNS, tapi setelah diskusi panjang dan memberikan beberapa pemahaman akhirnya Ibu saya menyetujui juga.


Bagaimana awal latar belakangnya Mas Petra bisa membangun startup?

Ketika lulus S1 saya malas untuk kerja dan akhirnya lanjut kuliah S2 lagi. Akan tetapi, saya bosan juga 6 tahun kuliah sehingga setelah lulus S2 tersebut, ada teman yang mengajak untuk membuat startup. Saya melihat sepertinya prospeknya bagus sehingga saya ingin mencoba. Saya memang salah satu orang yang tidak suka kerja kantoran. Dulu Saya pernah bekerja kantoran dan kurang cocok. Saya merasa ketika bekerja di kantor saya jadi kurang bebas. Apa yang disuruh atasan ya itulah yang dilakukan. Namun, berbeda dengan membangun startup, saya dan teman-teman bebas mau buat apa, mau belajar apa, dan lebih demokrasi karena metodenya lebih sering diskusi sama teman kerja sehingga wawasan juga jadi bertambah luas. Maka dari itu, terbentuklah urban indo.


Kapan urban indo terbentuk ? Jenis bisnis apa yang menjadi focus urban indo?

Launching versi pertamanya bulan November 2011. Urban Indo itu adalah web yang mengusung bisnis properti rumah. Awalnya dulu hanya bantu menjualkan rumah tetangga dan formasi awal hanya 3 orang saja dengan ruangan kecil. Sekarang sudah berkembang jadi 80 orang.


Apa pengalaman menarik selama membangun urban indo dan bagaimana suka dan dukanya?
Sukanya adalah ketika kita tahu bahwa website kita banyak yang visit. Jutaan orang pasti visit urban indo apalagi buat orang-orang yang sedang cari property. Mungkin, kalangan mahasiswa belum banyak yang tahu urban indo, akan tetapi kalangan teman-teman saya kebetulan kalangan usia produktif yang biasanya sedang mencari rumah hunian sekarang. Senang saya ketika ada teman saya yang bilang wah petra saya pakai urban indo loh bagus banget. Itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untuk saya ketika kita berhasil membantu orang. Mencari rumah untuk di huni itu bukan hal mudah seperti membeli baju yang kalau tidak suka bisa sekali pakai dan langsung bisa ganti. Beli rumah kan untuk jangka panjang. Sedangkan, dukanya adalah ketika kita paling susah untuk mengerti kebutuhan orang. Kadang apa yang kita buat, tidak terpakai oleh orang-orang karena tidak sesuai kebutuhan. Seseorang tentunya memiliki karakter masing-masing dan cara sendiri. Kadang kita merasa sudah lelah membuat, tapi akhirnya useless. Selain itu dukanya untuk saya karena dulu saya termasuk orang yang anti sosial dan jarang berkomunikasi dengan orang lain. Tidak bertemu orang, tidak bertemu matahari. Di dunia startup saya dituntut untuk bertemu orang banyak dan bisa memahami kebutuhan orang lain. Saya juga tipe orang yang sulit menghadapi perubahan apalagi bila melihat permintaan orang yang macam-macam. Awalnya saya cukup lelah juga menghadapi hal tersebut, tapi itu jadi challenge lah untuk saya.


Apa yang belum tercapai di urban indo?

Ingin website urban indo jadi lebih mudah lagi dan bisa mengurus urusan financenya. Saya juga ingin membuat orang2 di daerah itu berkontribusi dengan urban indo dan membantu menjadi agen property lah misalnya atau melihat potensi perumahan rakyat seperti apa. Saya ingin orang2 di daerah punya perumahan yang lebih baik, bisa setara dengan perumahan di kota.


Apa harapan kedepan untuk urban indo ?


Saya berharap semoga urban indo bisa go internasional. Bisa menangani orang luar negeri ya sekitar ASEAN dulu. Sebenarnya kita juga melayani orang luar negeri saat ini, tapi cuma sebatas mereka yang ingin beli rumah tinggal di Indonesia saja. Saya inginnya, melayani orang Indonesia yang ingin membeli rumah di luar negeri. Akan tetapi, fokus urban indo saat ini adalah Indonesia dahulu.


Bagaimana pendapat Mas Petra melihat trend Membangun startup yang lagi booming saat ini?
Membangun startup jangan dipandang menjadi sebuah trend. Jangan di pandang kalau membangun start up itu keren, langsung jadi seleb trus ikutan gathering start up sana sini. Sementara mereka banyak yang tak bisa menyenangkan user atas apa yang mereka buat di start upnya. Ya itu sih yang saya lihat. Membuat startup tidak seperti membuat bisnis-bisnisyang lain. Jangan di anggap sebuah trend karena bukan di situ poinnya membangun start up. Poin terpenting dan menjadi bagian yang harus dikejar adalah bagaimana kita membantu memecahkan masalah orang lain dan meningkatkan kesejahteraan mereka.


Apa Tips dan Trik dari Mas petra untuk orang-orang yang ingin membangun start up?


Banyak teman-teman saya yang juga menanyakan hal ini. Secara teknis, tips membangun startup itu yaitu gunakan teknologi yang kita nyaman. Jangan ikut-ikutan menggunakan teknologi yang wah atau ikut-ikutan orang-orang. Poin penting yang harus kita pikirkan adalah bagaimana membantu orang lain memecahkan masalah mereka dengan teknologi yang pas dan sesuai, cocok untuk di pakai dan nyaman sama kita juga. Banyak membuka diri dan open minded. Banyak-banyak sosialisasi sama orang-orang. Belajar dari pelaku start up lain yang sudah lebih dulu memulai dan banyak-banyak belajar baik hal sosial dan teknikal.


Apa harapan kedepan untuk dunia IT di Indonesia saat ini?

Saya ingin dan berharap talent IT kita lebih bnyak dan berkulitas apalagi dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Jangan sampai pekerjaan IT di rebut oleh orang-orang asing karena saat ini sudah memasuki MEA. Masyarakat kita itu sudah banyak yang berkualitas kok didunia IT.


Bagi seorang Petra Novandi Barus, “Happiness is state of mind”. Kebahagiaan berasal dari pikiran kita sendiri, apabila kita berpikir bahwa kita akan bahagia, kita akan benar-benar bahagia. Buat teman-teman Female Geek PHP Indonesia dan Female Developer, dapat salam dari Mas Petra lho. Beliau berpesan jangan minder karena anda perempuan dan berkecimpung di dunia IT. Banyak perempuan bertalenta yang sudah lebih dulu terjun di dunia programming. Fyi, Programmer pertama itu seorang perempuan lho. Laki-laki baru menyusul. So, Jangan melihat bahwa dunia IT itu dominan laki-laki dan menganggap bahwa wanita tidak bisa terjun di dunia IT. Pada masa kuliah, Mas Petra pun terinspirasi dari seorang dosen programmingnya yang perempuan. Let’s be a great woman.


Yap itulah petikan wawancara bersama Mas Petra. Beliau adalah salah satu sosok yang dapat menginspirasi kita untuk tidak takut keluar dari zona nyaman dan menghadapi perubahan. Tentunya, perubahan bisa menjadikan kita pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga dokumentasi percakapan ini bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman PHP Indonesia untuk tetap berkarya dan Berjaya. Selamat Menginspirasi.(RH/RAF)





note: artikel ini pernah dimuat di e-magazine PHP Indonesia vol 2











You Might Also Like

0 komentar

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Subscribe