Tugas
9
A. DEFINISI PENELITIAN ILMIAH
Berikut adalah definisi dari penelitian ilmiah yang kami dapat dari
buku-buku sumber:
1.
Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.
2.
Hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ilmiah diutarakan oleh Nasution
(2003) sebagai berikut :(1) ilmiah berarti menggunakan metode dan
prinsip–prinsip science, yaitu sistematis dan eksak, atau menggunakan metode
penelitian yang mentes (menguji) hipotesis secara empiris, (2) arti empiris
adalah didasarkan atas data yang diperoleh melalui observasi, (3) science
bersifat obyektif, (4) science (atau ilmu pengetahuan) adalah akumulasi
pengetahuan yang sistematis, (5) pandangan science: (a) segala pengetahuan
bersifat sementara atau tentatif, yang dapat berubah bila ditemukan data baru,
(b) science adalah suatu metode analisis dan mengemukakan penemuannya dengan
hati-hati dalam bentuk “jika ............. maka ..............”, (6) fakta
adalah observasi yang dapat dibuktikan secara empiris, (7) teori menunjukkan
hubungan antar fakta-fakta, menyusun fakta-fakta dalam bentuk yang sistematis
sehingga dapat difahami.
3.
Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu
pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan
maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan
paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.
4.
Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta
sistematis
5.
Usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha
mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
6.
Pemikiran
yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
B. SIFAT DAN CIRI PENELITIAN
Sedangkan sifat atau ciri dari penelitian itu
sendiri:
1.
Pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu
keadaan atau persoalan,
2. Aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu
hipotesa.
Posisi
penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:
1. Keinginan manusia
2. Permasalahan yang timbul
3. Ilmu pengetahuan
4. Metode ilmiah.
C. DEFINISI DAN FUNGSI PROPOSAL PENELITIAN
Proposal
penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk mengkomunikasikan
kepada pembimbing, penyandang dana, atau sponsor-sponsor penelitian tentang
strategi yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan masalah. Proposal harus
secara jelas menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana,
dan bilamana tentang penelitian yang akan dilakukan. Dari sudut bahasa,
proposal penelitian menuntut pemakaian bahasa baku dengan konstruksi kalimat
yang ringkas, langsung, serta tidak bermakna ganda, agar tidak menimbulkan
salah pengertian dari pembacanya.
Proposal
penelitian berfungsi untuk: (1) Meyakinkan orang lain bahwa penelitian yang
diusulkan penting untuk dilakukan; (2) Memperlihatkan keakraban peneliti dengan
bidang yang diteliti dan
kompetensi peneliti
dalam melaksanakan penelitian yang akan dilakukannya; (3) Menjadi dokumen
“kontrak” informal peneliti dengan penyandang dananya, sebagai kesepakatan
tentang ruang lingkup kegiatan penelitian yang akan dilakukan; (4) Menjamin
semua aspek penelitian telah dipertimbangkan secara matang; serta (5) Menjadi
kerangka acuan bagi peneliti dalam melaksanakan proyek penelitiannya, sehingga
penelitiannya dapat dikendalikan agar berjalan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan.
D. KARAKTERISTIK PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian
mahasiswa memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1.
Merupakan
suatu rancangan pokok penelitian yang akan dilakukan guna mengumpulkan bahan
penulisan skripsi.
2.
Memperlihatkan
kemampuan mahasiswa terhadap permasalahan yang akan diteliti dan pendekatan
atau metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
3.
Ruang
lingkup proposal sesuai dengan bidang kajian akademis mahasiswa.
4.
Rancangan
penelitian mengacu kepada permasalahan aktual dan memiliki kontribusi bagi
pengembangan ilmu maupun kepentingan praktisi di lapangan.
E. SISTEMATIKA DAN FORMAT PROPOSAL PENELITIAN
Rancangan atau
proposal penelitian untuk skripsi mahasiawa secara umum terdiri dari beberapa
bagian sebagai berikut :
1. Judul
Judul
merupakan hal yang pertama kelihatan dan yang sering ditanyakan oleh seseorang,
misalnya: Apa judul penelitian Saudara?
Dalam memilih
dan menetapkan judul
suatu penelitian,
Mardalis
(1999) menyarankan tentang hal yang perlu diperhatikan,
sebagai
berikut:
a. Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti
b. Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
c.
Judul
hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
d. Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia
e. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.
Hal yang
perlu dipertimbangkan agar
judul suatu usulan
penelitian
memenuhi syarat sebagai judul yang tepat dan baik,
yaitu:
(1) Judul dalam ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan.
a. Cukup jelas dan singkat serta tepat.
b. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
c.
Judul
menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
Berikut ini diberikan
contoh judul penelitian yang dikutip dari Berkala Penelitian Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada jilid 6, No. 1B, Februari 1993:
(1)
Model
Simulasi Kebutuhan Air untuk Tanaman Padi dan Palawija pada Lahan Berbentuk
Surjan
(2) Hidrolisis Pati Talas Menjadi Glukose dengan Katalisator
Asam Khlorid Secara Sinambung
(3) Suatu Model Pengontrolan Pemutus Beban Tegangan
Tinggi
dengan Serat Optis
Menurut
Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (1991) judul penelitian dibuat
sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang
hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
Direktorat Pembinaan
Akademik dan Kemahasiswaan (2002) memberi petunjuk bahwa judul hendaknya
ekspresif, sesuai dan tepat dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka
peluang untuk penafsiran ganda.
Program
Pascasarjana Universitas Andalas (1997) memberi petunjuk di dalam menentukan
judul penelitian, yaitu harus singkat (diusahakan tidak lebih dari 16 kata),
harus jelas, sebaiknya menggambarkan tema yang akan diteliti, dan diusahakan
yang mudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Judul tesebut harus
tepat, logis dan cermat, bersifat indikatif dan informatif.
2. Pendahuluan
Dalam
suatu majalah atau internet sering kali kita menemukan sebuah tulisan dan
sering kali kita berpikir
Apa
ini?
Kenapa
saya membaca ini?
Apa
yang kamu inginkan dari saya?
Kurang
lebihnya jawaban yang harus Anda lakukan dalam membuat sebuah pendahuluan
skripsi, tesis, atau disertasi atau juga yang masih berupa proposal.
a.
Set
the context – lengkapi
dengan informasi-informasi yang umum seputar ide pokok sehingga mampu
mengondisikan pembaca mendapatkan rasa dari apa yang kita bahas, serta dari
pembacaan informasi tersebut ciptakan mereka mendukung apa yang sedang Anda
teliti.
b.
State
why the main idea is important – Tuliskan dengan membayangkan pembaca pendahuluan penelitian
Anda peduli terhadap apa yang Anda teliti dan menanti kelanjutan dari
penelitian Anda.
c.
State
your thesis/claim – karang
barang satu atau dua kalimat yang menyatakan posisi atau kedudukan Anda
menghadapi masalah yang menjadi topik dalam penelitian Anda.
Kadangkala
dalam penelitian dijumpai penulisan definisi istilah atau definisi operasional
yang bertujuan untuk menggiring pembaca dapat memahami situasi yang kita
ciptakan. Kemudian dilanjutkan dengan menuliskan tingkat kepentingan apa yang
menjadi topik penelitian. Ditutup dengan batasan-batasan yang menjadi ruang
lingkup dalam penelitian serta action apa saja yang diberikan dalam penelitian
tersebut.
Struktur
pendahuluan sendiri dapat dilihat pada jenis-jenis proposal yang saya sebutkan
pada bagian lain. Silahkan dilihat pada struktur proposal penelitian lapangan
(kualitatif/kuantitatif), kajian pustaka maupun penelitian pengembangan.
Bagian
pendahuluan ini mengemukakan tentang latar belakang masalah dan urgensi mengapa
penelitian tersebut perlu dilakukan. Hal itu dapat dikemas dalam beberapa
bagian seperti :
a. Latar belakang
Kegiatan
dilakukan untuk menjawab keingintahuan untuk mengungkapkan suatu
kreativitas/gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Dalam
penuilsan latar belakang juga harus dikemukakan hal-hal yang mendorong atau
argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan. Uraikan proses dalam
mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya.
Penelitian dilakukan
untuk menjawab permasalahan.
Dengan demikian maka
masalah atau latar belakang masalah merupakan penentu apakah suatu penelitian
layak dikerjakan atau tidak.
Pada
“latar belakang masalah” ditunjukkan adanya masalah yang (akan) diteliti. Latar
belakang ini harus ditampilkan secara kuat, maka kita harus mengemukakan data
dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi pribadi sedikit
mungkin.
Pada latar
belakang ini peneliti harus dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti
masalah tersebut timbul, karena peneliti melihat adanya kesenjangan atau jurang
perbedaan antara hal yang seharusnya atau idealnya dengan kenyataan yang
ditemui di lapangan. Pada latar belakang ini harus diketahui dengan jelas bahwa
masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlunya.
Agar pada
latar belakang ini dapat diajukan argumentasi yang kuat serta didukung oleh
fakta dan data, maka peneliti perlu melakukan studii pendahuluan ataupun studi
pustaka.
Menurut Program
Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada (1991) pada latar
belakang berisi perumusan masalah, yang memuat penjelasan mengenai alasan
mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik,
penting, dan perlu diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang
akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
Direktorat
Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan (2002) menyatakan bahwa pada perumusan
masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut
dan ada penjelasan tentang makna paling penting serta menariknya masalah
tersebut untuk ditelaah.
b. Batasan dan rumusan
masalah
Rumuskan
dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau dipecahkan. Uraikan
pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan
diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya.
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang
menjadi batasan kegiatan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam
bentuk pertanyaan.
c. Tujuan dan manfaat penelitian
Berikan
pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian
dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau
menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu model. Rumuskan
tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang
diharapkan terwujud setelah kegiatan penelitian selesai.
Rumusan
tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur.
3. Landasan Teori
Menurut
Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (1991) landasan teori dijabarkan
dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk
memecahkan masalah peneliian dan untuk merumuskan hipotesis. Landasan teori
dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan
yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
Bagian
ini terdiri dari:
a. Uraian teori
b. Kerangka konseptual
c.
Hipotesis
(untuk penelitian tertentu boleh tidak menggunakan hipotesis)
4. Metodologi Penelitian
Bagian ini menyajikan penjelasan antara lain
meliputi :
a. Variabel penelitian
b. Tempat dan waktu penelitian
c. Sumber data atau populasi dan sampel
d.
Alat
pengumpul data (sebaiknya dilengkapi dengan kisi-kisi atau indikator)
e. Teknik analisis data yang digunakan.
5.
Daftar Pustaka
Dari
jurnal “Berkala Penelitian Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada” Jilid 6, No. 1B, Februari 1993,
dinyatakan petunjuk penulisan daftar pustaka sebagai berikut :
a.
Untuk
buku: nama pokok dan inisial pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, nama
penerbit, tempat terbit.
b.
Untuk
karangan dalam buku: nama pokok dan inisial pengarang, tahun, judul karangan,
inisial dan nama editor, judul buku, halaman permulaan dan akhir, (karangan),
nama penerbit, tempat terbitan.
c.
Untuk
karangan dalam majalah atau jurnal: nama pokok dan inisial pengarang, tahun,
judul karangan, singkatan nama majalah, jilid, (nomor), halaman permulaan dan
akhir.
d.
Untuk
karangan dalam pertemuan: nama pokok dan inisial pengarang, tahun, judul
karangan, singkatan nama
pertemuan
(penyelenggara), waktu, tempat pertemuan. Contoh :
Clark, C.W.,
1985. Bioeconomic Modelling
and Fisheries
Management, John Wiley & Sons Ltd, Singapura. Grudee,J.,1986.
The Influence of Systemic and Local Factors
on the Development of
Atherosclerosis dalam J.K. Maruki and S. Bagio (eds) : Human
Atherosclerosis, pp. 131-164, Academic Press, London.
Sumber
:
http://id.scribd.com/doc/13768551/Panduan-Penulisan-Proposal-Penelitian